a friend in need is a friend indeed

a friend in need is a friend indeed

Senin, 19 Juli 2010

Pilihan Allah-lah yang Terbaik

Cerita 1

Suatu ketika setelah lelah bekerja, seorang petani duduk bersandar di bawah pohon beringin yang sangat besar. Sambil menyeruput segelas kopi, ia menikmati indahnya pemandangan di perkebunan itu. Ia memperhatikan di sekelilingnya dan memikirkan suatu hal.

Tiba-tiba ia bergumam "Tuhan tidak adil, Tuhan bukan arsitek yang ulung".
"Kenapa pohon beringin yang sebesar ini memiliki buah yang sangat kecil, dan semangka memiliki batang yang kecil untuk menopang buahnya yang sangat besar? Tuhan tidak adil.."

Beberapa saat kemudian, petani ini terkejut dari lamunannya saat sebuah buah beringin jatuh tepat di hidungnya..
Sedetik kemudian ia tersadar..

"Astaghfirullahal'adzim..Ternyata Tuhan memang adil. Dia adalah arsitek ulung yang mendesign alam ini begitu sempurna."
"Maha Kuasa Engkau, jika saja buah beringin ini sebesar buah semangka, apa jadinya hidung saya, mungkin sudah tidak berbentuk lagi.."

Cerita 2

Di suatu daerah, memerintahlah seorang raja yang diktator. Ia juga seorang raja yang kanibal. Setiap minggu ia akan memerintahkan prajurit-prajuritnya untuk menangkap pemuda-pemuda dari desa di daerah itu untuk disantap.

Di suatu desa yang dipimpin oleh raja kanibal itu, hidup seorang pemuda yatim piatu yang terlahir buta sejak kecil. Karena terlahir tidak sempurna, ia selalu dijauhi teman-temannya. Ia selalu merasa kesepian karena tidak ada seorangpun yang mau bermain bersamanya. Ia merasa Tuhan tidak adil. Kenapa ia buta? Kenapa harus dia yang buta? Kenapa bukan orang lain saja?
Kenapa ia juga yatim piatu?
"Tuhan tidak adil. Saya buta, dan tidak punya siapa-siapa. Saya yatim piatu."

Beberapa hari kemudian, sang raja kanibal memerintahkan prajuritnya untuk menangkap semua pemuda yang ada di desa dimana pemuda buta itu tinggal. Prajurit pun menjalankan perintah raja itu. Mereka menangkap semua pemuda, tak terkecuali pemuda yang buta itu.

Pemuda-pemuda itu kemudian dimasukkan ke dalam penjara dan diberi makanan yang enak agar mereka gemuk. Setelah itu, mereka dibawa satu per satu untuk dimasak untuk santapan sang raja kanibal.

Suatu hari tibalah saatnya giliran pemuda buta itu untuk dimasak. Sebelum dimasak, pemuda buta itu dibawa ke hadapan raja. Namun raja itu menolak.. ia tidak mau memakan daging orang yang buta.
"Daging orang yang buta pasti tidak enak, jadi lepaskan saja ia. Kembalikan ia ke desanya. Saya tidak sudi memakan daging orang buta"

Pemuda itu senang sekali karena ia tidak dibunuh untuk makan malam raja kanibal itu.
"Alhamdulillah ya Allah, untung saya buta.. Jika tidak nasib saya akan sama dengan teman-teman saya yang lain. Saya akan menjadi santapan raja itu. Terima kasih ya Allah.."

***

Meskipun hanya sekedar cerita, namun inilah yang terjadi di kehidupan kita sehari-hari. Saat kita mendapati suatu kondisi yang bertentangan dengan apa yang kita inginkan, kita buru-buru memutuskan bahwa Allah tidak adil. Kita sibuk memprotesnya, kenapa seperti ini..? Kenapa tidak seperti itu..? Padahal bla bla bla... Persis seperti petani dan pemuda buta tadi yang menyayangkan keputusan Allah.

Namun setelah dihadapkan dengan suatu kondisi, kita baru sadar bahwa memang itulah yang terbaik yang dipilihkan Allah untuk kita. Buru-buru kita mengucapkan "Alhamdulillah ya Allah, untung saya begini, kalau tidak saya akan bla bla.."

Sadar atau tidak, kita pernah melakukannya. Salahkah..? Tentu tidak. Yang salah itu ketika kita tidak bersyukur sama sekali setelah mendapatkan pertolongan dari Allah.

Akan tetapi alangkah baiknya jika dari awal kita tidak "memprotes" segala keputusan Allah untuk kita. Terima dengan lapang dada dan jalani dengan sepenuh hati, nikmati setiap langkah kita. Karena yakinlah, segala keputusan Allah adalah yang terbaik untuk kita (selalu yang terbaik).. untuk saat sekarang ataupun nanti.

Sabtu, 17 Juli 2010

MY BLOG ^^

Saya harus berterima kasih kepada panitia MPD yang telah menggerakkan hati saya untuk membuat sebuah blog. Saya tidak pernah berpikir untuk ini sebelumnya. Sampai pada saat diberikannya tugas MPD berupa pembuatan blog bagi yang belum, penambahan bagde dll , memaksa saya untuk membuat blog, mempelajari tentang blog dan content-contentnya hingga mendesign blog sesuai dengan apa yang saya inginkan. Ternyata 'pemaksaan' ini tidak berakibat buruk.. malahan hobi menulis saya tersalurkan dengan baik dan saya cukup menikmati blog baru saya.